Guru yang Merdeka

Guru yang merdeka. Sebuah slogan baru dalam dunia pendidikan yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan adalah “merdeka belajar.” Sebuah kalimat yang ingin melepaskan setiap insan pendidikan dari belenggu-belenggu yang mengekang proses pendidikan. Belenggu-belenggu yang membuat proses pendidikan tidak berjalan ke arah yang seharusnya dan menyisakan keluhan serta persoalan bagi orang-orang yang terlibat langsung di dunia pendidikan.

Pendidikan yang seharusnya membebaskan murid dari tekanan dan beban berat yang tidak perlu justru berhadapan pada persoalan teknis yang seharusnya selesai di tingkat pengambil kebijakan. 

Dengan kacamata yang berbeda, penyusunan perangkat belajar yang terlalu lengkap dan njlimet adalah salah satu contoh beban yang harus dipikul guru yang imbasnya dirasakan murid. Murid harus kehilangan perhatian penuh guru lantaran guru sibuk dengan urusan administrasi.

Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar

Dalam kerangka merdeka belajar, seorang guru juga harus merdeka. Guru yang merdeka adalah guru yang bebas dari tekanan administratif yang berlebihan, sehingga dapat fokus pada esensi dari tugas mereka, yaitu mengajar dan mendidik. Seorang guru yang terbelenggu oleh tugas-tugas administratif tidak akan bisa memberikan perhatian penuh kepada siswa, yang pada akhirnya akan menghambat proses belajar mengajar.

Merdeka belajar bukan hanya tentang memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar dengan cara yang paling sesuai bagi mereka, tetapi juga tentang memberikan kebebasan kepada guru untuk mengajar dengan cara yang paling efektif. Guru yang merdeka dapat menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan inspiratif, yang pada akhirnya akan mendorong siswa untuk belajar dengan lebih baik dan lebih efektif.

Peran Pemerintah dalam Mewujudkan Guru yang Merdeka

Peran pemerintah sangat penting dalam mewujudkan guru yang merdeka. Pemerintah harus menyederhanakan birokrasi dan tugas-tugas administratif yang harus dilakukan oleh guru. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan untuk para guru, sehingga mereka dapat terus meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka.

Dengan memberikan dukungan yang memadai, baik dari segi kebijakan maupun fasilitas, pemerintah dapat membantu menciptakan lingkungan di mana guru dapat mengajar dengan lebih bebas dan efektif. Kebijakan merdeka belajar harus diikuti dengan kebijakan merdeka mengajar, di mana guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan metode pengajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa mereka.

Dampak Positif dari Guru yang Merdeka

Guru yang merdeka akan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik kepada siswa. Dengan berkurangnya beban administratif, guru dapat lebih fokus pada pengembangan materi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Hal ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Selain itu, guru yang merdeka juga akan lebih mampu mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan siswa. Dengan lebih banyak waktu dan energi yang dapat dihabiskan untuk memahami kebutuhan dan potensi masing-masing siswa, guru dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Kesimpulan

Merdeka belajar dan merdeka mengajar adalah dua sisi dari koin yang sama. Untuk mewujudkan pendidikan yang benar-benar merdeka, perlu ada perubahan signifikan dalam cara kita memandang peran guru dan siswa dalam proses pendidikan. Guru yang merdeka adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas, kreatif, dan inspiratif. Dukungan dari pemerintah dan pemangku kebijakan sangat diperlukan untuk mewujudkan visi ini. Dengan memberikan kebebasan kepada guru, kita tidak hanya membebaskan mereka dari beban administratif yang berlebihan, tetapi juga membuka jalan bagi terciptanya pendidikan yang lebih baik dan lebih bermakna bagi seluruh peserta didik.


Editor: Chotibul Umam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button